Perkembangan teknologi banyak bermanfaat bagi kemajuan umat manusia Namun tidak sedikit pula yang terasa menakutkan Mungkin karena teknologi tersebut dinilai bisa membahayakan nyawa manusia dan mengakibatkan bencana Atau karena bisa digunakan untuk memata-matai seseorang tanpa ketahuan Teknologi yang paling Menakutkan Saat Ini? Berikut di antaranya seperti dihimpun detikINET dari lihat.co.id:
1. Printer 3D
[lihat.co.id] - Teknologi printer bukan hanya bisa mencetak tulisan atau gambar di atas kertas. Namun juga dalam bentuk barang melalui printer 3D.
Printer 3D pada dasarnya adalah mesin yang mampu membuat obyek solid 3 dimensi dalam berbagai bentuk yang berasal dari model digital.
Kini, harga Printer 3D semakin murah dan semakin banyak perusahaan yang membuatnya. Yang menakutkan adalah, printer seperti ini berpotensi digunakan untuk membuat senjata oleh orang biasa.
Dalam berbagai video online, ditunjukkan bagaimana membuat senjata api yang bisa bekerja cukup berbekal printer 3D. Jika dibuat oleh orang yang salah, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Printer 3D pada dasarnya adalah mesin yang mampu membuat obyek solid 3 dimensi dalam berbagai bentuk yang berasal dari model digital.
Kini, harga Printer 3D semakin murah dan semakin banyak perusahaan yang membuatnya. Yang menakutkan adalah, printer seperti ini berpotensi digunakan untuk membuat senjata oleh orang biasa.
Dalam berbagai video online, ditunjukkan bagaimana membuat senjata api yang bisa bekerja cukup berbekal printer 3D. Jika dibuat oleh orang yang salah, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Pesawat Tanpa Awak
[lihat.co.id] - Perkembangan teknologi pesawat tanpa awak atau drones semakin pesat. Ya, pesawat itu bisa beroperasi secara mandiri tanpa pengemudi di dalamnya, cukup berbekal remote kontrol.
Militer pun sudah banyak yang mengoperasikan pesawat tanpa awak. Seperti Amerika Serikat yang menggunakannya di medan perang Afghanistan.
Semakin banyak lembaga disinyalir menguji coba pesawat tanpa awak. Jika nantinya disalahgunakan, tentu dapat membahayakan.
Misalnya jika pesawat tersebut dibekali dengan senjata dan digunakan untuk maksud-maksud yang berbahaya. Tentu bisa mengakibatkan kerugian yang besar.
Militer pun sudah banyak yang mengoperasikan pesawat tanpa awak. Seperti Amerika Serikat yang menggunakannya di medan perang Afghanistan.
Semakin banyak lembaga disinyalir menguji coba pesawat tanpa awak. Jika nantinya disalahgunakan, tentu dapat membahayakan.
Misalnya jika pesawat tersebut dibekali dengan senjata dan digunakan untuk maksud-maksud yang berbahaya. Tentu bisa mengakibatkan kerugian yang besar.
3. Mobil Otomatis
[lihat.co.id] - Mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa bantuan pengemudi bukan lagi mimpi. Google misalnya, sudah mengujicoba mobil yang bisa menemukan jalurnya sendiri.
Memang mobil otomatis ini mungkin sangat bermanfaat. Misalnya orang tidak perlu lelah lagi mengemudi, cukup serahkan pada komputer dan radar mobil.
Orang-orang tuna daksa atau tuna netra pun dapat memetik manfaatnya. Karena mereka tetap bisa menggunakan mobil dan diantar ke tempat yang diinginkan.
Namun demikian, ada kekhawatiran terjadi error dalam sistem dan kemudian mobil celaka. Meski sistem keamanannya diklaim sudah mumpuni, tetap saja kemungkinan tersebut menjadi sebuah kekhawatiran.
Memang mobil otomatis ini mungkin sangat bermanfaat. Misalnya orang tidak perlu lelah lagi mengemudi, cukup serahkan pada komputer dan radar mobil.
Orang-orang tuna daksa atau tuna netra pun dapat memetik manfaatnya. Karena mereka tetap bisa menggunakan mobil dan diantar ke tempat yang diinginkan.
Namun demikian, ada kekhawatiran terjadi error dalam sistem dan kemudian mobil celaka. Meski sistem keamanannya diklaim sudah mumpuni, tetap saja kemungkinan tersebut menjadi sebuah kekhawatiran.
4. Hadron Collider
[lihat.co.id] - Hadron Collider adalah sebuah mahakarya manusia. Ini merupakan akselerator partikel dengan energi tertinggi dan terbesar di dunia, yang diciptakan oleh CERN, lembaga ilmu pengetahuan di Eropa.
Hadron Collider membentang sepanjang 27 kilometer di kedalaman 175 meter yang berlokasi di Jenewa, Swiss. Pembuatannya ditujukan untuk memecahkan pertanyaan fisika tentang kelahiran alam semesta.
Hadron Collider menubrukkan proton bersamaan dalam kecepatan cahaya dan mampu menciptakan partikel energi powerful. Bahkan punya kapasitas untuk menciptakan sebuah lubang hitam yang bisa merusak planet bumi.
Hadron Collider beberapa kali sempat mengalami masalah. Maka diitakutkan jika tidak dikendalikan dengan baik bisa menimbulkan bencana besar.
Hadron Collider membentang sepanjang 27 kilometer di kedalaman 175 meter yang berlokasi di Jenewa, Swiss. Pembuatannya ditujukan untuk memecahkan pertanyaan fisika tentang kelahiran alam semesta.
Hadron Collider menubrukkan proton bersamaan dalam kecepatan cahaya dan mampu menciptakan partikel energi powerful. Bahkan punya kapasitas untuk menciptakan sebuah lubang hitam yang bisa merusak planet bumi.
Hadron Collider beberapa kali sempat mengalami masalah. Maka diitakutkan jika tidak dikendalikan dengan baik bisa menimbulkan bencana besar.
5. Google Glass
[lihat.co.id] - Google bersiap menjual kacamata pintar bernama Google Glass. Ia dibekali beragam kecanggihan yang malah membuatnya menakutkan bagi sebagian orang.
Misalnya fungsi merekam video, menjepret foto cukup dengan perintah suara. Atau kemampuan untuk mengenali wajah seseorang cukup dengan memandang. Hal itu dianggap menjadikan Google Glass sebagai perangkat mata-mata.
Bahkan, beberapa restoran sudah melarang pemakaian Google Glass dengan alasan mengganggu privasi pengunjung. Padahal, perangkat itu saat ini belum dijual bebas.
Ada pula kekhawatiran Google Glass bisa merusak mata. Google bahkan sudah memperingatkan perangkat ini jangan dipakai anak usia di bawah 13 tahun karena mungkin mengganggu penglihatan.
Misalnya fungsi merekam video, menjepret foto cukup dengan perintah suara. Atau kemampuan untuk mengenali wajah seseorang cukup dengan memandang. Hal itu dianggap menjadikan Google Glass sebagai perangkat mata-mata.
Bahkan, beberapa restoran sudah melarang pemakaian Google Glass dengan alasan mengganggu privasi pengunjung. Padahal, perangkat itu saat ini belum dijual bebas.
Ada pula kekhawatiran Google Glass bisa merusak mata. Google bahkan sudah memperingatkan perangkat ini jangan dipakai anak usia di bawah 13 tahun karena mungkin mengganggu penglihatan.
0 komentar:
Posting Komentar